Penanews.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 orang menteri, Rabu (23/10). Jokowi meminta para menteri untuk bekerja dengab lurus dan tidak korupsi. Jokowi mengancam akan memberhentikan di tengah jalan jika ada menteri yang balelo.
Senada dengan Jokowi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga mengingatkan bahwa menteri adalah pembantu presiden.
“Menteri adalah pembantu presiden. Menteri merupakan pemimpin yang memahami hal ikhwal kementerian yang dipimpinnya. Menteri harus berdedikasi bagi bangsanya, dan mereka bukanlah konsultan yang mendapat upahbatas kerja profesionalnya. Menteri adalah pemimpin yang bertanggung jawab bagi masa depan kejayaan bangsanya” kata Hasto dalam rilis yang diterima penanews.id.
Hasto menyadari muncul opini di media sosial, ada yang puas dan tidak puas denga komposisi kabinet kerja jilid II. Tapi, kata dia, memilih menteri merupakan hak pererogatif presiden.
“Presiden Jokowi tentu memiliki alasan yang sangat kuat di dalam mengambil keputusan politik. Sesuai tradisi kepemimpinan Jokowi, Beliau telah mendengarkan masukan dan mengambil keputusan terbaik untuk kemajuan Indonesia Raya,” ujar dia.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga berpesan bahwa dalam diri setiap menteri melekat sebuah nama dan tanggung jawab yang harus dijaga dengan seluruh integritasnya sebagai seorang pemimpin.
“Jangan permalukan nama diri sendiri dan keluarga yang melekat dalam diri seorang menteri. Sebab nama melekat dengan tanggung jawab. Hal ini saya katakan karena banyak yang melihat jabatan hanya dari sisi gemerlapnya kekuasaan. Dalam diri seorang menteri melekat dedikasi dan tanggung jawab bagi rakyat, bangsa, dan negara Indornesia”. (MTV)